Surat untuk suamiku..

Kakandaku...
Aku teringat saat-saat pertama kali kita bercengkrama
Saat pertama kali kita menentukan pilihan
Saat kita belum saling mengenal
Saat begitu banyak pilihan yang bisa kita ambil



Kakandaku..
Aku teringat saat-saat kita berbagi rasa
Saat kecemburuan seringkali mengundang airmata
Saat airmatapun harus jatuh karna haru yang luarbiasa
Untuk pertama kalinya

Kakandaku..
Aku kembali teringat dengan rasa simpati yang muncul sangat cepat
Obrolan yang diawali kegamangan
Pilihan yang diiringi dengan kekhawatiran
Cinta yang diawali luka

Kakandaku..
Bukan karna hartamu, karna kau sangat sederhana
Bukan pula karna jabatanmu, sebab kau tidak ambisius
Apalagi kekuasaan, tahta, pangkat ataupun semua prediket-prediket hedonis itu
Semua itu tidaklah ada pada dirimu
Tapi ku cintai kau karna kesederhanaan itu
Qonaahnya dirimu, kebaikan hatimu, rasa syukur yang ada padamu

Kakandaku..
Aku bukanlah Khadijah r.a yang begitu sempurna mendampingi Muhammad saw
Aku bukanlah Fatimah pendamping Ali bin Abi Thalib
Aku bukanlah teh Nini yang kuat mendampingi Aa Gim
Tapi.........
Aku adalah aku dengan setiap kelebihan dan kekurangan yang kupunya
Berusaha melakukan usaha terbaik untuk menjadi pendampingmu
Mencoba melayanimu dengan penuh keikhlasan, kesetiaan, kesabaran
Mencoba menerima semua yang kau beri dengan rasa syukur dan senyum terindah
Bersama dirimu, kita labuhkan bahtera rumahtangga ini di syurga firdaus Nya nanti
Insya Allah.....amiin.......
Ya Rabbul’izzati.....kabulkanlah doa kami.....

(keindahan dunia ini semu..............tak ada yang kekal...................kecuali ketika semua cinta bermuara hanya pada satu cinta....cinta karna Allah saja)

0 comments: