Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang
Sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata, semoga kamu memimpikan orang seperti itu…


Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan
Tetapi acap kali kita terpaku terutama pada pintu yang tertutup,
Sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan untuk kita
Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya

Tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya
Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati
Cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat.
Kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi.
Pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia.
Dan uang yang cukup untuk membeli segalanya.. he..he..

Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri,
dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan.
Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan didalam dirinya.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dam mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat,
Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba
Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentinganya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.!!!

Cinta dimulai dengan sebuah senyuman
Bertumbuh dengan sebuah perhatian
Dan berakhir dengan sebuah tetesan airmata
Hanya perlu waktu semenit untuk menaksir seseorang
Sejam untuk menyukai seseorang
Sehari untuk mencintai seseorang, tapi
Diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang

Bermimpilah tentang apa yang kamu impikan
Pergilah ketempat-tempat kamu ingin pergi
Jadilah seperti yang kamu inginkan
Karena kamu hanya memiliki satu kehidupan
dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang kamu inginkan
Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain.
Apabila hal itu menyakitkan hatimu,
sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang lain pula.

Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,
mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.
Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya,
sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah
Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatnya tersenyum,
karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu,
tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya…

Kiriman dari seorang sahabat.
iqbal dot ir at gmail dot com

Bingkisan Do'a


Ya Allah..
Seandaianya telah Engkau catatkan..
Dia milikku tercipta untukku..
Satukanlah hatinya dengan hatiku..
Titipkanlah kebahagiaan antara kami..
Agar kemesraan itu abadi..
Dan Ya Allah..
Ya Tuhanku Yang Maha Mengasihi..
Seiringkanlah kami melayari hidup ini..
Ketepian yang sejahtera dan abadi..


Tetapi Ya Allah..
Seandainya telah Engkau takdirkan..
Dia bukan milikku..
Bawalah ia jauh dari pandanganku..
Luputkanlah ia dari ingatanku..
Dan peliharalah aku dari kekecewaan..
Serta Ya Allah Ya Tuhanku Yang Maha Mengerti..
Berikanlah aku kekuatan..
Melontar bayangannya jauh ke dada langit..
Hilang bersama senja nan merah..
Agarku bisa berbahagia walaupun tanpa bersama dengannya..
Dan Ya Allah Yang Tercinta..
Gantilah yang telah hilang..
Tumbuhkanlah kembali yang telah patah..
Walaupun tidak sama dengan dirinya..

Ya Allah Ya Tuhanku..
Pasrahkanlah aku dengan takdirMu..
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan..
Adalah yang terbaik buatku..
Karena Engkau Maha Mengetahui..
Segala yang terbaik buat hambaMu ini..

Ya Allah..
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku..
Di dunia dan di akhirat..
Dengarkanlah rintihan dari hambaMu yang dhaif ini..
Jangan Engkau biarkan aku sendirian..
Di dunia ini maupun di akhirat..
Menjuruskan aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran..
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman..
Supaya aku dan dia sama dapat membina kesejahteraan hidup....
Ke jalan yang Engkau ridhai...
Dan kurniakanlah aku keturunan yang saleh..

Amin.. ya rabbal 'alamin..

iqbal dot ir at gmail dot com

Kawan, pernahkah kau merasakan sebuah pendertiaan yang sangat ? barangkali rasanya seperti ingin mati saja, ya! Seperti apa, sih, rasanya ditinggal oleh seseorang yang kita cintai? Mungkin kita akan meratap berhari-hari mengenang masa-masa bersamanya dan berharap semua yang telah berlalu kembali lagi, berangan andai mereka tak pernah pergi.


Kawan, bagaimana rasanya diliputi benci dan kemarahan? Ah, seperti mau meledak dada dan kepala. Inginnya memuntahkan segala kekesalan sepuas-puasnya. Kawan, pasti kita pernah gagal. Saat itu, rasanya dunia sudah tertutup bagi kita. Tak ada lagi semangat apalagi tekad. Kitapun mandeg, malas untuk bergerak lagi. Kawan, semua kita pernah berbuat dosa. Sering kita sadar dan menyesal, tapi kita tak sanggup keluar daripadanya.

Kawan, aku percaya, ketika waktu terus berjalan dan semua itu berlalu, engkau akan melihat dengan pandangan berbeda. Bisa jadi, engkau merasakan penderitaanmu dulu tidak sehebat yang kau kira. Masih banyak orang lain yang lebih menderita. Mungkin saja engkau akan melihat kemarahan dan kebencianmu tidaklah beralasan. Sangat boleh, kegagalanmu belum ada apa-apanya. Barangkali kesalahan dan dosa itu akan membuat kita bisa melihat dan menghayati kebenaran.

Kawan, seiring waktu yang berjalan, pikiran kita tumbuh. Perasaan kita berubah. Jika demikian halnya, maka mengapa kita biarkan diri tenggelam sedangkan ia akan menjadi masa lalu pada akhirnya? Jadi....

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.

Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang ketabahan dan kesabaran adalah lebih utama.

Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
sedang menahan diri adalah lebih berpahala.

Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri,
Sedang taubat itu lebih utama.

Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti tenggelam didalamnya,
Sedang kedermawanan justru akan melipat gandakannya

Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti membusung dada dan membuat kerusakan di dunia,
Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.

Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti ingin memiliki dan selalu bersama,
Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.

Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya.
Maka mengapa mesti dirasakan sendiri,
Sedang berbagi akan membuatnya lebih bermakna

Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka,
Sedang begitu banyak kebaikan bisa dicipta.

Suatu hari nanti,
Saat semua telah menjadi masa lalu
Aku ingin ada diantara mereka
Yang bertelekan di atas permadani
Sambil bercengkrama dengan tetangganya
Saling bercerita tentang apa yang telah dilakukannya di masa lalu
Hingga mereka mendapat anugerah itu (surga).

[(Duhai kawan, dulu aku menderita, namun aku tetap berusaha untuk senantiasa bersyukur dan bersabar dan ternyata, derita itu hanya sekejap saja dan Cuma seujung kuku, dibanding segala nikmat yang kuterima disini)—(wahai kawan, dulu aku membuat dosa sepenuh bumi, namun aku bertaubat dan tak mengulang lagi hingga maut menghampiri. Dan ternyata, ampunan-Nya seluas alam raya, hingga sekarang aku berbahagia)]

Suatu hari nanti
Ketika semua telah menjadi masa lalu
Aku tak ingin ada di antara mereka
Yang berpeluh darah dan berkeluh kesah:
“Andai di masa lalu mereka adalah tanah saja.”

;;