Surat untuk suamiku..

Kakandaku...
Aku teringat saat-saat pertama kali kita bercengkrama
Saat pertama kali kita menentukan pilihan
Saat kita belum saling mengenal
Saat begitu banyak pilihan yang bisa kita ambil



Kakandaku..
Aku teringat saat-saat kita berbagi rasa
Saat kecemburuan seringkali mengundang airmata
Saat airmatapun harus jatuh karna haru yang luarbiasa
Untuk pertama kalinya

Kakandaku..
Aku kembali teringat dengan rasa simpati yang muncul sangat cepat
Obrolan yang diawali kegamangan
Pilihan yang diiringi dengan kekhawatiran
Cinta yang diawali luka

Kakandaku..
Bukan karna hartamu, karna kau sangat sederhana
Bukan pula karna jabatanmu, sebab kau tidak ambisius
Apalagi kekuasaan, tahta, pangkat ataupun semua prediket-prediket hedonis itu
Semua itu tidaklah ada pada dirimu
Tapi ku cintai kau karna kesederhanaan itu
Qonaahnya dirimu, kebaikan hatimu, rasa syukur yang ada padamu

Kakandaku..
Aku bukanlah Khadijah r.a yang begitu sempurna mendampingi Muhammad saw
Aku bukanlah Fatimah pendamping Ali bin Abi Thalib
Aku bukanlah teh Nini yang kuat mendampingi Aa Gim
Tapi.........
Aku adalah aku dengan setiap kelebihan dan kekurangan yang kupunya
Berusaha melakukan usaha terbaik untuk menjadi pendampingmu
Mencoba melayanimu dengan penuh keikhlasan, kesetiaan, kesabaran
Mencoba menerima semua yang kau beri dengan rasa syukur dan senyum terindah
Bersama dirimu, kita labuhkan bahtera rumahtangga ini di syurga firdaus Nya nanti
Insya Allah.....amiin.......
Ya Rabbul’izzati.....kabulkanlah doa kami.....

(keindahan dunia ini semu..............tak ada yang kekal...................kecuali ketika semua cinta bermuara hanya pada satu cinta....cinta karna Allah saja)

Hari sudah menunjukkan tanda-tanda akan segera berganti. Matahari yang senantiasa menemaninya sudah mulai melambaikan tangan diiringi siluet jubah merah jingganya. Pertanda sang mentari sudah lelah dan akan istirahat ke peraduannya...
Dinda mulai gelisah menunggu suami di teras rumah yang belum ada kabar setelah berangkat kerja tadi pagi. Suami yang selalu dilepasnya dengan ciuman ditangan mulia itu dan yang membalas dengan kecupan dikeningnya.... Sebuah ritual kecil yang sarat makna dan mampu menggetarkan hati dinda dan suami... Sebuah ritual yang selalu mampu menumbuhkan kuncup-kuncup bunga cinta yang baru di pohon pernikahan mereka..... Sebuah ritual yang selalu bisa menghadirkan kerinduan untuk segera bertemu dengan kekasih hatinya diistana yang sangat sederhana ini.....


Dinda mondar mandir melihat ujung jalan yang tidak jua memunculkan sosok yang dirinduinya itu. Setiap angkutan desa yang melintas selalu menghadirkan harapan sekaligus kekecewaan.. karna suaminya tidak ada disana. Hari ini memang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Jadwal kuliahnya menuntutnya untuk menghabiskan waktu dibangku kuliah hingga sore hari, setelah bekerja hingga siang harinya di sebuah sekolah tempat dia mengajar..
Tapi tetap saja dinda mencemaskan kondisi suami yang akhir-akhir ini kesehatannya terganggu. Di samping rasa rindu yang mendesak untuk segera bertemu dengan sang suami tercinta. Dinda berniat untuk menelpon.. tapi dinda ingat handphone suami lagi lowbat dan charger ketinggalan di sekolah...dinda hanya bisa berdoa Ya Allah...lindungilah suamiku dalam pulang dan perginya, dalan setiap aktivitasnya, dalam kerja kerasnya, dalam setiap jerih payahnya.... dalam setiap tetesan keringatnya demi menjalankan jihadnya sebagai suami dan seorang ayah...........amiin
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 18.10 wib. Azan magrib pun berkumandang, memanggil hamba Allah untuk segera sujud menghadapNya. Suami belum juga memberi kabar..........
Sholat maghribpun ditunaikan dengan khusyuk, memohon perlindungan dariNya.. tanpa sadar air mata berlinang dan kekhawatiran memuncak.. semoga tidak terjadi apa-apa dengan suamiku...dinda membatin...

Setelah sholat, hati dinda tergerak untuk mencoba menelpon suami, meskipun dia tidak yakin akan masuk karna handphone tidak akan berbunyi tanpa baterai yang terisi. Namun....tuutt...tuuutt..(nada sambung)
Alhamdulillah handphone suami aktif...walaupun sedikit heran, dinda tidak memusingkan hal itu, yang penting kekhawatiran bisa sedikit berkurang. Lagi-lagi harapan harus diiringi kecewa.... handphone itu langsung bernada tut tut tut (nada di reject..)
Dinda terdiam dan termenung sesaat.....
Apakah suami sedang sibuk? Apakah dinda mengganggunya? Perasaan bersalah menderanya....
Dinda segera menekan keypad hpnya untuk mengirimkan sms permintaan maaf, memohon keredhoan suami atas gangguan yang barusan dia lakukan...ternyata suami telah duluan sms, yang berbunyi “sayang...jangan ditelpon dulu yah...aa charge hp di warnet pake USB, jadi ga full..ba’da isya aa pulang. Dandan yang cantik yah..sekitar jam 10an aa sampe rumah....”
Alhamdulillah....ternyata suami baik-baik saja. Ke warnet??? Duh, suamiku ini....kok ga ngasih kabar??? Kan jadi telat dari jam biasa pulang...tapi ya sudahlah, yang penting suami baik-baik saja...itu sudah membuat aku bahagia, batin dinda.

Menunggu pukul 10 malam sepertinya lamaa sekali. Dinda terkantuk-kantuk menunggu suami di ruang tamu, mencoba melakukan aktivitas lain, seperti membaca buku, menjahit kain flanel, menonton tivi agar waktu bisa segera berlalu sekaligus mengusir rasa kantuk yang mulai mendera karna aktivitas yang cukup melelahkan di siang harinya.. ingin segera merebahkan diri, tapi takut suami pulang dan terlalaikan membukakan pintu untuknya.

Tok tok...assalamu’alaikum dinda sayang.. aa pulang
Suara yang sangat dirinduinya terdengar dari balik pintu yang sedari tadi ditunggunya. Dinda pun segera bergegas mengejar suara itu. Dengan rasa bahagia yang tak terkira dibukanya pintu rumah dan segera menemui sosok itu....

Wa’alaikumussalam wr wb..alhamdulillah alhamdulillah wa syukrulillah aa sudah pulang dengan selamat. Alhamdulillah...
Senyum manis pun terkembang indah di bibir dinda. Ritual itu pun segera ditunaikan.. mencium tangan suami dan mengecup pipinya. Kening dindapun mendapat kecupan mesra dari suami....dinda bahagia..
aa capek sayang?? Udah makan??? Dinda udah nyiapin air panas dan makanan juga udah terhidang.. dinda pijit yah... kata dinda

ga papa sayang...ga usah aja. Aa capek banget.. dinda juga kan?? Tuh, matanya udah 5watt. Bobo aja yuk..kata suami

ya udah... tapi izinkan dinda pijitin kaki aa yah...cuci dulu muka aa ma handuk hangat ini biar sedikit segar sebelum tidur, pinta dinda

Suaminya tersenyum dan mengangguk. Dinda pun tersenyum...
Dinda ga perlu mengerjakan ini semua, dinda sendiri sudah capek banget kan?

Mendengar hal itu, dinda tersenyum. Dinda senang suaminya masih mau memperhatikan kondisinya dan berkata,
Sayang...melayani suami dengan hati riang merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi seorang istri. Apalagi setiap usahanya itu berbuah senyuman indah diwajah suaminya.. kebahagiaan itu jauh terasa begitu luar biasa. Kebahagiaan itu akan menghilangkan semua rasa capek itu..

Suamipun langsung menuju kamar tidur dan tertidur pulas.. tergambar jelas kelelahan diwajahnya yang semakin digurat tanggungjawab yang berat. Desah nafasnya yang berat terdengar mengikuti irama dadanya yang turun naik.. melepas segala masalah disiang harinya..
Ah suamiku... maafkan dinda yang tidak bisa membantu banyak..hanya ini yang bisa dinda lakukan...sambil memandang sosok yang kelelahan itu, dinda beranjak ke meja makan....

Dinda segera bergegas membereskan makanan yang tidak jadi dimakan suami, dan merapihkannya ke dalam lemari.
Prangg...Tanpa sengaja, dinda menjatuhkan mangkok....

Dindaaa....
Suaminya sudah berdiri dipintu dengan wajah yang sedikit jengkel karna istirahatnya terganggu. Dindaa...aa capek banget. Jangan ganggu istirahat aa dong...dengan nada yang sedikit sebal dengan kecerobohan istrinya...

Iyah..maafin dinda ya aa....
Dinda menunduk dalam, dan tak terasa airmata mengalir pelan membasahi pipinya. Suaminya tidak melihat hal itu. Dia langsung tidur lagi untuk segera mendapatkan tenaga untuk esok pagi, karna esok dia harus mengajar.....

Selesai dinda membereskan kepingan mangkok yang pecah. Dinda tidur dengan hati yang sedih. Mungkin suaminya tidaklah salah...suaminya juga sudah capek menjalani hari. Tak seharusnya dia bersedih...hanya karna mendapatkan sedikit bentakan suami sebelum tidur, setelah semua usahanya karna hanya ingin membahagiakan suaminya.

Tapi linangan airmata tak henti mengalir...........

(Ketika seorang suami tidur dengan murka, maka istri akan mendapat laknat dari malaikat sampai pagi. Tapi ketika istri tidur dengan perasaan yang sedih karna perlakuan suaminya.........gimana yaaa?????)

Di ruangan penuh inspirasi....30 oktober
maaf bagi yang kurang berkenan

emailku akhirnya bersih juga....
saking gapteknya, aku daftarin 4 milist sekaligus...akhirnya emailku penuuuuuuuh bangeeeeeeeeeeeeeet....
sampai belasan ribu gitu....
akhirnya dikasih tau caranya ma seorang ikhwan, akhirnya terhenti
tapi harus tetep dibersihin dari messages yang udah terlanjur masuk itu
fiuuuuhhhhhh
alhamdulillah akhirnya selesai juga......
alhamdulillah




berbagilah...


Sobat....
Pernahkah kau merasa kau begitu dibutuhkan?
Pernahkah kau merasa sangat bahagia menjalani hidupmu?
Pernahkah kau merasa sangat dicintai?


Sobat....
Bolehkah aku berbagi kebahagiaan itu?
Bolehkah aku berbagi rasa cinta itu?
Bolehkah aku membutuhkanmu?

Sobat....
Pernahkah kau merasakan kesepian begitu menyiksa?
Pernahkah kau merasakan kesendirian begitu menyakitkan?
Pernahkah kau merasa keterasingan begitu memilukan?

Sobat...
Izinkan aku menggandeng tanganmu
Merengkuh hatimu
Menghangatkan sukma jiwamu yang dingin
Agar jiwa tak lagi sendiri
Agar jiwa-jiwa yang kesepian bisa saling berbagi cerita
Berbagi duka
Berbagi bahagia
Berbagi cinta dan kasih sayang
Agar jiwa-jiwa yang merana bisa tersenyum
Karna bisa saling menguatkan
Karna pernah merasakan sakitnya disakiti
Karnanya jiwa-jiwa yang merindukan dicintai
Bisa saling mencintai
Mencintai cinta yang hakiki...cinta karnaNya

(kepada jiwa-jiwa yang kesepian, mari bergandengan tangan.....
Rasakan ukhuwah yang indah itu...rasakan ukhuwah karnaNya)



Shubuh Dia akan disiksa selama 60 tahun di neraka
Zuhur Dosanya seperti membunuh 1000 orang muslim
Ashar Dosanya sepereti orang yang meruntuhkan Ka’bah
Magrib Dosanya seperti berzina dengan ibu atau bapaknya
Isya ALLAH tidak meredhoi dia hidup di bumiNya dan mendesak agar dia mencari bumi lain
Na’udzubillahi mindzalik!!!


Waduh....astaghfirullah...
Jadi ingat sama dosa meninggalkan sholat waktu dulu-dulu deh...
Gimana cara menebusnya yaaa T_T ????
Ada yang tauuu?????


Sobat, izinkan aku berbagi cerita tentang jernihnya hati seorang wanita mulia yang diciptakan untuk ku.. wanita yang telah melahirkanku, menjagaku dari segala mara bahaya meskipun dari sebuah gigitan nyamuk, mengasuhku, membesarkanku, mendidikku, hingga aku sampai pada masa ini, hingga dengan rahmatNya, aku menjadi seorang muslimah yang hanya bisa menuliskan goresan cintanya kepada sang bunda dalam untaian kalimat sederhana seperti ini... tanpa kenal lelah semua itu dilakoninya...


Betapa menyesal diri ini ketika mengingat segala kejahilan dan kenakalan yang telah ku lakukan padanya. Namun tak sedikitpun dendam, sakit hati, marah, benci yang tersimpan lama dalam dirinya... semua itu hilang lenyap hanya dalam hitungan detik...subhanallah yang telah menciptakan seorang wanita mulia ini....
Ibuku begitu sederhana, baik dalam penampilan hingga dalam pemikiran..sangat sederhana... tapi beliau begitu sempurna mendidik kami...

Tau kah sobat, ibuku menderita penyakit jantung yang sangat akut? Jantung disebelah kanan mengalami kelainan. Klep kecil yang menjadi alat mengatur darah masuk dan keluar tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, ukuran jantung itu tidak normal... dan seharusnya kata dokter, beliau tidak boleh melahirkan sama sekali...!!!! Tidak boleh kelelahan, depresi dan kepayahan...tapi Maha Besar Allah, dengan kekuatanNya, aku dan saudaraku yang berjumlah 5 orang ini, masih diizinkan lahir ke dunia melalui rahim mulia ini. Subhanallah....
Perjuangannya melahirkan kami tidaklah dapat digambarkan dengan kata-kata. Sangat kepayahan...

Ya Allah, kuatkan ibundaku..
Dalam segala deraan cobaan dan ujian yang Engkau titipkan padanya
Ada banyak hikmah dan keajaiban yang Engkau iringkan bersamanya
Ada penjagaanMu yang sangat jelas terlihat
Jika bukan karnaMu, ibunda sudah tiada ketika melahirkan anak pertamanya dan aku beserta saudara2ku tidak akan pernah ada didunia ini
Jika bukan karnaMu, ibunda sudah tiada ketika mendengar kabar ayah menikah lagi
Jika bukan karnaMu, ibunda sudah tiada ketika kepayahan mengerjakan pekerjaan rumah tangga dengan segala kenakalan kami yang sering membuatnya marah selama 31 tahun dilakoninya
Jika bukan karnaMu, ibunda sudah tiada ketika kepayahan karna kondisi fisik beliau yang sudah mulai renta namun harus melakukan perjalanan panjang dan melelahkan itu
Dalam setiap doaku, aku begitu yakin, Engkau sangat menjaga ibundaku ini ya Rabb
Maka... Selalu lah sayangi dan lindungi beliau dalam setiap detik waktu yang beliau gunakan, dalam setiap nafas yang beliau hirup, dalam setiap detak jantung yang masih berdetak dalam tubuh beliau, dalam setiap langkah yang beliau langkahkan, dalam pengorbanan tanpa pamrih dan tulus yang beliau berikan kepada kami, dalam setiap tetesan airmata yang harus tumpah karna kesedihan di mata beliau.. Hanya Engkau lah yang bisa membalas semua itu...
Dan balasan yang terpantas, hanyalah SurgaMu ya Rabb
Hanyalah Surga FirdausMu....

Ya Rabb.....
Aku tak tau apa yang beliau pintakan dalam setiap sujud panjang beliau
Hanya satu keinginanku atas semua doa-doa itu...
Ijabahlah doanya dan lipatgandakanlah doa2 itu untuknya
Karna dia pasti menginginkan yang terbaik
Amiinnn......

hanya satu asaku.....


tadi pagi, didalam kamar pribadiku, dalam renungan, aku bercengkrama dengan diriku yang lain, tentang arti hidup, arti harapan, arti memahami dan arti cinta...diriku memintaku membuatku mencatat apa saja keinginan dan harapan yang sangat ingin ku capai..agar diriku bisa memenuhi keinginanku semampunya....


dalam pembicaraan yang akrab itu, dalam percakapan yang indah itu, aku menemukan sebuah kehangatan..meskipun diriku sedang kedinginan diluar sana karna cuaca yang lagi mendung, dengan embun pagi yang sarat akan cinta Ilahi, pagi hari yang menandakan akan turun hujan, tanda rahmat Allah sebentar lagi turun, setelah sekian lama hari yang gersang menahan rindu akan datangnya hujan melepas dahaga...
meskipun aku tidak merasakan dinginnya udara itu, karna aku sedang berada dikamar ini..aku tetap merasakan hangatnya jiwa ini ketika bicara hanya berdua dengan diriku..

hmmm....dalam hati, ku coba cerna kata-kata itu...
apa selama ini, aku hidup tanpa harapan yah??? mungkin saja..karna hidup ini begitu ku jalani apa adanya..membiarkannya mengalir dan tidak menuntut membuat momentum perubahan yang berarti..

saat ini, didalam warnet langganan ini, ku coba mengetikkan kata demi kata, harapan demi harapan dalam hidupku, dan ku coba menjalaninya dengan diriku ini sekuat tenaga..

bismillah.....
dalam usiaku yang semakin bertambah...sangat besar keinginanku untuk menggenapkan setengah dien ini. untuk menjaga diri, untuk mencari pahala terbesar itu, sebagai istri sholehah bagi suami yang sholeh, ibunda terbaik dan madrasah kehidupan bagi anak-anakku nanti..ingin menjalankan jihad seorang wanita itu segera...dalam perjuangan menciptakan Baiti Jannati itu...

wahai pangeranku
entah kapan Allah akan pertemukan aku denganmu
untuk segera melayanimu dengan segenap keikhlasan, kesetiaan, dan kesabaran
dengan rasa syukur atas kehadiran dirimu
atas dasar kecintaanku kepada Allah dan RasulNya
atas dasar pengabdianku pada Tuhanku dan Junjunganku

jikapun belum jodohnya Allah pertemukan kita didunia ini..
.............................
maka ya Rabb...
pertemukanlah kami di jannahMu kelak
amiin ya Rabbal'alamin.......

dalam kelemahan dan kekuatan diri
dalam asa dan keputusasaan
aku ingin tegap melangkah mengejar harapan itu

ya Rabb..
semua ini adalah tarbiyah dariMu
mohon bimbing dan kuat aku

kepada diriku yang lain
selalu lah ada untukku...
selalu lah ingatkan aku...
dari hal yang melalaikan dan melambatkan setiap proses perbaikan
meskipun suatu saat takdir berkata lain, dan belum ada seorang pangeran menjemputku
tetaplah menjadi diriku yang menemaniku dalam suka dan duka
agar aku tidak pernah merasa sendirian menjalani hidup ini..
jadilah teman sejatiku

(untukmu yang ada didalam diriku)



beberapa waktu yang lalu, ketika ku membersihkan kamar orangtuaku yang sudah lama menetap di Tanjung Karang, Bandar Lampung, ada suatu rasa kesedihan, kehilangan, kerinduan, sayang dan cinta yang bersemburat dalam dada. kamar ini menjadi kamarku semenjak kepergian mereka...dikamar inilah aku sering menyendiri karna kebetulan tempatnya yang agak terpisah dari kamar lain, dan berada agak ke bagian belakang rumah.

kamar ini betul-betul di bersihkan total ketika televisi di kamar ini hangus terbakar karna lilin yang kuletakan diatasnya meleleh. kebakaran terjadi ketika terjadi pemadaman bergilir aliran listrik di seluruh daerah di Indonesia, tak terkecuali kota ku tercinta, kota Padang...(hhfff...kasihan banget Indonesiaku ini....T_T)


tapi kali ini, ku tidak sedang membahas pemadaman listrik itu..karna hanya akan membuka luka lama, luka anak bangsa yang menjadi budak dirumahnya sendiri....(sekali lagi kasihan...T_T)

kali ini, aku ingin sekali berbagi sebuah cerita haru kepada teman-teman MP semua yang kebetulan menengok, mengintip, kasih komen, atau sekedar senyum sapa salam...ku sangat bahagia bisa mengenal kalian semua (melankolis mode:ON)....

ketika membersihkan kamar ini...aku menemukan 4 carik kertas kumal yang sangat kelihatan dimakan usia..kertas yang berisi tulisan tangan ayahandaku...kertas yang sangat jelas merupakan kertas sisa yang beliau ambil dari kantornya, karna dibagian belakang tercetak sebuah fotokopian dari aktivitas kerjanya....

aku teringat dengan sebuah kalimat yang beliau sampaikan suatu ketika kami duduk dimeja makan.....
"ketika kalian menikah, papa akan memberikan sesuatu kepada kalian sebagai pegangan untuk kalian..kalian akan tahu harapan dan cita-cita papa ketika kalian lahir...memang tidak bernilai materi, tapi semoga kalian bisa menunaikan harapan itu"

ketika itu ku tak tau maksudnya.....tapi ketika menemukan tulisan ini...mungkin inilah maksudnya...
ku baca tulisan itu, perlahan...tulisan yang sangat indah dan rapih..(ayahandaku tulisannya bagus lhoh..beda denganku ^_^)..tulisan yang masih dalam bentuk acak dan penuh coretan...namun tidak mengurangi sedikitpun arti, makna, harapan, cita-cita yang tergambar jelas dalam bahasa yang digunakannya...bahasa yang berisi doa untuk ku, untuk saudara-saudaraku....makna dan doa dari setiap huruf nama kami...
sebenarnya saudara ku ada 4 orang..tulisan untuk kakak pertamaku kemana yah???mungkin sudah diserahkan beliau langsung ketika menikah tahun 2005 lalu...

aku menangis sedih karna belum bisa hingga sekarang menunaikan harapan dan doa itu
aku menangis haru betapa besar dan mulia doa beliau untukku
aku sangat bangga dan bahagia memiliki seorang papa seperti beliau...
dalam setiap kekurangannya...beliau jauh membuatku bangga...aku yang sekarang merupakan manusia yang telah dididiknya selama 26 tahun...tak pantas menjadi durhaka, tak pantas menjadi sombong...tak pantas merasa diri lebih baik dari dirinya..astaghfirullah...
I love u my beloved dad...forgive me for all of my mistakes...for all of my words that make u sad..i never can reply your love perfectly...just duaa that i can tell to
Allah, mu LORD... hope you are happy in this world till heaven later....I just wanna say I LOVE U MY BELOVED FATHER...

(bagi yang bingung bagaimana ngebacanya...nih ku ketik ulang...semoga bermanfaat ^_^)

HATI YANG JERNIH
M = mustaqim adalah jembatan yang lurus
U = untuk menuju syorga jannatun na'im
L = lalai dan lengah adalah sumber bencana
I = ilmu dan iman menjadi modal utama kehidupan
A = agar selamat di dunia sampai akhirat
N = neraka jahanam, insyaAllah dijauhkanNya
I = izin dan kehendak Allah merupakan takdir

R = ridho Allah yang kita harapkan
O = oleh semua umat yang mengetahui
Z = zuhud dari keindahan duniawi yang menyesatkan
A = amanah adalah suatu kemuliaan
N = nestapa dan penyesalan bagi orang yang menyia-nyiakan
A = akhlakul karimah sebagai kemuliaan

Ya Allah..jernihkanlah fikiran kami dalam menunaikan tugas amanahMu PADANGPANJANG, 24 Februari 1982

Hampa...

Hidup ini terasa hampa
Tak tau kemana kaki melangkah
Kemana asa ku titipkan
Cita, cinta, semangat, impian, asa
Semua hanya kelabu
Tak jelas
Tak berimbang



Inikah aku yang sekarang?
Hidup dalam arogansi diri
Hidup dalam kungkungan gelap hati
Hidup dalam gelimangan dosa

Inikah aku kini?
Dalam keterasingan
Dalam keasingan
Dalam kesendirian
Dalam pengasingan

Inikah aku?
Tanpa teman yang menggenggam tangan
Tanpa manfaat apapun
Tanpa mudharat apapun
Tanpa semangat dan asa diri

Inikah aku?
Yang hidup tanpa hati……….

(renungan diri didalam kegamangan)

dinda sedang dirundung duka... ingin menangis dan meraung meratapi takdir yang menimpanya dirasakannya sangat berat..tak semua sesak didada...

iseng-iseng, dinda menghidupkan laptop dan mengaktifkan fasilitas internet lewat speedy, sekedar mengalihkannya dari dunia nyata menuju petualangan dunia cyber...maya, tak berujung, tak berbatas, penuh tipu daya...tapi, hatinya lebih memilih menelusuri dunia ini agar dia melupakan sejenak himpitan masalahnya...

click mouse pun dimainkan oleh jarinya yang lentik dan cursorpun bergerak ke sana kemari mengikuti setiap gerakan tangannya...
yahoo messenger adalah fasilitas yang pertama kali dibukanya, fasilitas chatting yang biasa digunakannya untuk menyapa siapa saja...dimana saja...


click cursor pun tak berhenti bergerak
mmmm.....ada teman baru nih..sebuah id baru nge add idnya..

(disambung lagi ah...gi ga mood ^__^)


belum habis letih badanku setelah perjalanan cukup jauh bersilaturrahim dengan keluarga, aku dikagetkan dengan sebuah sms dari temanku, seorang akhwat di purworejo sore tadi. "aslmkm ukh, lagi sibuk? ana pingin curhat nih..", sebut saja namanya yeni.
aku tersenyum dan membalas pesan singkat itu bahwa aku terbuka mendengarkan curhatannya...
*********


aku terkejut mendengar kabar yang menimpanya. seorang ikhwan, sebut saja yoga,yang direncanakan melamarnya tanggal 4 oktober kemarin, mengalami kecelakaan ketika dalam perjalanan ke rumahnya..aku ikut prihatin mendengarnya, hingga penjelasan yeni justru membuatku penasaran dan ingin membantunya..
kabar duka itu baru disampaikan yoga esok harinya, tanggal 5 oktober. melalui sms yang menyatakan hp nya rusak dan tidak bisa untuk mengangkat telfon. ada keanehan yang ku rasakan dalam sms (yeni mengirimkan sms2 yoga kepadaku) itu...semuanya serba membingungkan..serba abu-abu dan tidak pasti...
beberapa hal yang sangat mencurigakan ku
1. dia tidak memberi tahu dimana dia dirawat sehingga yeni dan keluarganya tidak bisa menjenguk atau membuktikan bahwa yoga benaran kecelakaan...
2. keluarga yoga tidak pernah kelihatan batang hidungnya sama sekali dan baru akan datang bersama-sama dengannya tanggal 4 oktober kemarin...

mmm...sangat mencurigakan!!!!
aku berinisiatif untuk 'nimbrung' dengan meminta no hp yoga. dan berperan sebagai seorang 'dinda' dan memulai investigasi untuk membongkar sebuah 'kebohongan' dan membuktikan kebenarannya...


sebuah episode penyamaran dimulai....
jreng..jrengg...!!!!
"mas...ini dinda. sekarang dinda udah di lampung.sekarang harusnya gimana? dinda hanya bawa sedikit uang..mas bisa jemput dinda di mesjid way halim??? sekarang hujan lebat..dinda kedinginan, kelaperan juga..."

sms balasan pun datang menanyakan kejadian detailnya apa yang terjadi dengan dinda dan pembicaraan berlanjut hingga timbul rasa prihatin yoga ke dinda. selama komunikasi lewat telfon dan sms, yoga sangat perhatian dan sangat mengkhawatirkan kondisi 'dinda'...mmmmm....

ada 2 fakta yang bisa dibuktikan:
1. yoga tidak masuk rumah sakit dan tidak kecelakaan
buktinya: ketika yoga menelpon dinda, dia bilang lagi di kantor dan agak sibuk. sementara melalui informasi yeni, dia sedang terbaring di rumah sakit, di amputasi dan baru minggu depan dibolehkan pulang.
2. hp nya tidak rusak dan baik-baik saja
buktinya: dia tetep bisa sms dan telpon dan sms 'dinda' dan terputus sebentar ketika pulsanya habis. sms dimulai lagi ketika pulsa udah ke isi....

bersambung..........

;;