Surat dari sahabat

hari ini aku dikirimi sebuah email dari seorang sahabat yang cukup membuatku sedih..
bukan, bukan...bukan surat dari sahabat itu yang membuatku sedih. tapi attachment file yang disertakannya untukku..
seorang saudari yang haus ilmu mengambil keputusan untuk mencari dan mencari ilmu itu dari berbagai pergerakan...Apakah sekarang dia sudah menemukannya????
Semoga engkau tau apa yang engkau cari ukhtina 'iffahul..karna ilmu itu adalah hakikat hikmah yang mampu kita petik dimana saja.


Bismillah
Assalamu'alaykum warohmatullahi wabarokatuh

Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari jahatnya nafsu dan jeleknya amalan. Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tiada yang mampu menyesatkannya dan barangsiapa yang telah disesatkan-Nya maka tiada yang mampu menunjukinya. Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang benar untuk diibadahi selain Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad Shallalahu alaihi wa sallam adalah hamba dan utusan-Nya.

Pencari Tuhan?! Terus terang aku kaget dg pernyataan itu. Rasanya tak pantas kita mengatakan "mencari tuhan" sementara tak terhitung nikmatnya telah, sedang dan akan kita gunakan.Saudaraku.. yakinilah "Wujud/ADA" nya Allah, dak usah dicari!! Karena hanya Allah yang tahu segala sesuatu. Tapi setidaknya aku bersyukur pencarian mu itu ga sampe bikin kamu lepas dari dien terbaik lagi benar ini, semoga demikian.

Aku begitu bermohon pada Allah agar dituntunNya dalam menyampaikan ini semua pada mu saudaraku_meski aku ga tau kamu siapa, namun dien ini adalah nashehah, adalah kewajiban ketika saudara meminta nasehat_sepatutnya aku tunaikan. Semoga ini akan menjadi kebaikan dan dijauhkan Allah dari Kesalahan, Amiin.

Aku ingin berbagi..berangkat dari pengalaman aku pribadi, semoga di izinkan!!
Aku terlahir ditengan keluarga yang begitu penuh kasih sayang, kami begitu dekat satu sama lain, keluarga kami juga terasa begitu selalu berusaha bersyukur dengan apa yang Allah berikan, Kedua orang tua aku selalu menekan kan, agar kami mensyukuri sekecil apa pun nikmat yg diberi tiap hari, bersyukurlah_maka ia akan bertambah dan terasa demikian bermakna. Tapi satu hal yang aku rasa sedikit kurang dirumah "muatan religi". Papa begitu memberi kebebasan pada kami untuk menemukan ilmu diluar rumah, papa begitu memberikan kepercayaan_terutama pada aku, karena sejak kecil aku memang merasa sangat haus akan ilmu agama_sehingga rasanya bagi aku ilmu2 umum tak begitu patut aku prioritaskan_aku bisa selalu juara satu di madrasah tapi tidak di sd/smp dan sekolah umum berikutnya. Namun itu bukan sebuah ketimpagngan bagi aku, melainkan itu pilihan aku_memprioritaskan ilmu dien diatas yg lainnya.

Hingga aku pun bersyukur.., berbusana muslimah juga pilihan aku bukan hasungan dari orang tua atau keluarga, melainkan aku membaca sendiri surat cinta dari Ar_Rahmaan dalam lembaran-lembaran Alqur'annya, yang belum juga kunjung aku hapal ke 30 juz nya!!

Kesyukuran pula ketika tak sedikit teman2 yang mesti berselisih besar dg keluarganya ketika memakai pakaian begitu longgar seperti aku ini, keluarga aku setuju2 saja, paling sesekali hanya bertanya, "dak panas iffah". tapi yg jelas orang tua aku selalu bilang, Papa dan ibuk percaya aku sudah besar, dan pandai memilih jalan terbaik_maka ambil lah selagi itu baik, hm..m betapa aku bersyukur memiliki Papa dan Ibuk yang demikian mulia..meski kini papa telah berpulang (38 hari yang lalu) namun segala pesan beliau insyaallah masih dan kan slalu aku ingat.
Waktu SD aku sebenernya mo masuk sekolah agama semacam MTSN tapi ga tau juga kenapa ga jadi, jatohnya malah ke SMP, SMK, Politeknik Jurusan Akuntansi, dan S1 Ekonomi Unand.
Tapi SMK adalah masa yang sangat membawa perubahan besar dalam hidup aku. Waktu kelas 2 SMK aku ikut pesantren kilat (memang bukan u yg pertama kali) tapi itu jadi pesantren kilat yang paling berkesan bagiku. Disana aku paham betapa Allah mencintai Aku, menjaga aku dengan aturan2nya.sebetulnya tak hanya untuk aku, tapi u semua HambaNya. Tapi aku pula merasa meski itu untk semua namun "Hidayah" hanya diberikan pada orang2 yang dipilihNya. Habis pesantren kilat itu byk perbaikan terasa dalamhidup aku, hidup aku jadi lebih tenang, ibadah pun insyaalah lebih baik dan banyak. Keluarga aku pun katanya merasakan efek yang besar dari itu. Jujur saja saat kelas 2 itu jugalah aku berani menyampaikan keinginan aku pada Papa dan Ibu agar mereka sholat.alhamdulillah mereka terima dg baik..mereka mulai sholat.tapi ga lama berenti lagi. Begitu pun keberanian u mengajak teteh2 aku berjilbab saat itulah aku kemukakan.

Banyak lah ceritanya, ga bakal muat kalo ditulis semua. Waktu aku lulus di politeknik jurusan akuntansi, sebenernya ada kesedihan tersendiri, harus jauh dari orang tua sedangkan rasanya aku belum berhasil mendakwahi mereka, paling tidak untuk sholat. Namun ternyata Allah punya rencana lain..Justru ketika jauh dari merekalah segalanya lebih dimudahkan. Aku suka berkirim surat pada orang tua aku meskipun sekali 2 minggu aku pulkam sie. Hari kehari.. aku dapet cerita.. alhamdulillah papa dan ibuk aku dah sholat ga salah sekitar desember 2002 waktu itu sampai akhirnya papa meninggal, alhamdulillah husnul khotimah insyaallah, mereka begitu terlihat berhijrah, malah sholatnya lebih lama dan banyak (sunat) dari pada aku rasanya.

di smk2 sempat jadi aktivis forum sie, beriga dg teman lainnya, kami mendirikan FSI disekolah.
Nah nyampe dikampus.. aku diuber2, maksudnya sama ikhwan dan akhwat, supaya aku gabung di FORSIPOL(Forum Studi Islam Politeknik) tapi aku ga mau..aku si menghargai niat baik mereka ngajak aku pd kebaikan, tapi ga tau juga kenapa aku males waktu itu.aku punya alasan yg ga bisa ku ceritakan.
Tapi tahun 2 kuliah aku tergoda juga.. akhirnya ku bergabung di FORSIPOL dan diamanahi seabrek jabatan, ketua keputrian lah, di hima, di MPM, mentor, sampe syuro. sebetulnya bukan itu yg kucari disana, tapi kayaknya dah jadi keharusan lah_ kalo gabugn di FORUM mesti siap diamanahi hal2 seperti itu, dan disana juga aku merasa kan lama-kelamaan pergerakan itu seperti roda politik yang sedang bergulir saja, bukan lagi lahan ku mencari ilmu dien. Aku tergila2 dg ilmu tapi kegila-an ku tak terjawab dsana. Tapi kujalani saja sambil bersabar_mungkin besok/besok/besok nya lagi. "LIQO" yang dianggap kegiatan URGEN Setiap aktivis kurasa hanya wadah menyusun kekuatan politik_walau tak ku pungkiri juga ada "SEDIKIT" ilmu juga yang ku bawa pulang, tapi koq rasanya ilmu yang kudapat itu hanya RETORIKA Belaka tanpa dalil yang kuat dan benar.

Aku ga tau kamu siapa, apakah salah satu simpatisan PKS, Ato malah aktivisnya, tolong pandang aku sebagai Seorang IFFAH saja ya..jangan anggap aku siapaaaaaaaaaaa gitu.Intinya aku sempat dah pernah sampai pada titik JENUH, karena tak menemukan yg kucari dalam komunitas Aktivis Pergerakan itu. Akhirnya Aku Pergi dari mereka,tanpa memutusksan silaturrahiim.
Nanti insyaallah kusambung lagi ya.. aku dah harus kebawah ni...

Padang, 9 mei 2008
'Iffahul Radhia Humaira


UKHTI...ku tau ilmu itu sangatlah penting, maka dianya tidak bisa ditemukan seluruhnya pada satu komunitas tertentu. Mencari ilmu adalah suatu kewajiban..tidak ada larangan kita mencarinya dari mana pun..

tapi ku faham dan mencoba mengerti, mungkin itulah yang pilihan terbaik menurutmu..Semoga ilmu itu bisa engkau aplikasikan dan bermanfaat untuk ummat ISLAM yang semakin terpuruk ini..

sampai kapanpun ukhti...aku akan tetap mencintaimu karna Allah

0 comments: