Padang, 27 mei 2006
Assalamu’alaykumussalam wr wb ardi...
Ba’da tahmid wa shalawat

Pakabar di hari ini? Di udah makan belum? Sehat kan? Udah minum obat belum? Jangan tidur larut malam ya, ntar hidungnya parah lagi... Jangan lupa lail ya..tilawahnya gimana? Dhuha nya? Shaum sunnahnya jalan ga? Ah, kak kangen mengucapkannya tuk ardi...


Di,kak mohon maaf yang sebesar-besarnya jika kondisi ini harus terjadi. Benar kata ardi, ini adalah tarbiyah Allah untuk kak juga ardi, agar kita tidak salah lagi melangkah untuk perbaikan ke depan.

Ardi, kian hari kian kak rasakan rindu kepada ardi..
Meskipun kak sering sms di terkadang dengan mengungkapkan rasa sayang dan rindu kak, atau bahkan mencoba menujukkan rasa benci dan tidak butuh lagi kehadiran ardi, hingga mengatakan bahwa ardi sudah hilang sekalipun, tetap saja di hati kak ardi selalu ada, dan bahkan kian hari kian besar.
Meskipun ardi bersikap acuh seperti ini, kak masih tetap percaya kepada ardi sepenuhnya seperti dulu. Dan jujur, kak tidak pernah menyalahkan ardi dengan apa yang terjadi dengan kakak. Karna ini murni kesalahan kak. Kak merasakan ketika pertama kali di kenal dengan kak hingga sekarang di mengalami begitu besar perubahan ke arah yang lebih baik. Dan kak bahagia sekaligus senang dengan perkembangan amalan ardi itu. Tapi kenapa kak yang justru menjadi sedemikian lemahnya sekarang?? Sementara dulu kak yang sering menguatkan ardi....Padahal dulu kak tidak sedikitpun berharap ardi menjadi siapapun bagi kak kecuali saudara saja. Kak juga bingung menghadapi semua ini... apalagi ardi tentunya.
Setelah sekian lama kak menahan rasa ini agar jangan keluar, tapi ardi tidak pernah mengerti dengan pengorbanan yang kak berikan dan masih melalaikan proses pernikahan ardi dengan perempuan itu, kak merasa tidak rela. Tapi alhamdulillah, kalian akhirnya akan menikah juga meskipun maaf kak tidak bisa datang.
Kak mohon jangan merasa bersalah karna ardi tidaklah punya salah. Yang salah adalah kakak yang tidak komit dengan ukhuwah yang kita sepakati di awal. Maafkan kak ya di.. kak benar2 menjadi orang munafik dan benar2 tidak bisa menjadi kakak yang baik. Kak gagal...gagal... Semoga Allah turunkan iqobNya ke kak tuk menembus kesalahan kak ini. Mohon doakan kak tuk segera diiqob oleh Allah. Kak takut jika iqob itu dipending sampai di akhirat, kak bakalan tidak sanggup menahan deritanya....

Fastabiqulkhairat ya ardi..
maafkan kak dengan kelancangan ini..
maafkan kak dengan kelemahan ini..
maafkan kak dengan segala kesalahan dan dosa kak jo ardi..

mentari itu memang hangat
tapi sayang hanya muncul ketika pagi mulai merekah
dan hilang dikala senja mulai menjemput
tidak seperti kasihku padamu yang tak lekang dimakan masa
akan kekal abadi seperti kekalnya bumi mengitari mentari

benar...
kasihku padamu seperti bumi pada matahari
tidak mungkin mendekat dan tidak mampu menjauh
tapi selalu mengitarimu, melihatmu dan menjagamu
mungkin hanya seperti itulah kumampu mencintaimu
meskipun bumi bertemankan rembulan
tapi bumi tak bisa lepas dari matahari
begitulah cinta bumi pada matahari
begitulah cinta kak kepada ardi

maafkan ..karena kak mencintai ardi
maafkan..

wassalamu’alaykum wr wb

Ku lipat kembali surat itu dan kembali ku pandangi langit menatap jauh ke langit senja, di tepi pantai padang, dengan semilir angin yang bermuatan resah tanpa fokus. Menerawang dengan fikiranku kembali pada kenangan beberapa tahun silam, ketika ku bertemu dengan seorang pemuda yang tak jauh terpaut umurnya denganku, lebih muda sekitar 1,5 tahun.

4 September 2006, jakarta
‘……hallo, assalamu’alaikum siapa nih??’
‘wa’alaykumussalam ..saya ardi kak…apa kak sudah sampai di bengkulu?? Apakah satu rombongan dengan rombongan bengkulu yang seharusnya sudah sampai sore ini di bandara megawati soekarnoputri?’
‘oh belum ardi, kak ketinggalan rombongan dan sekarang masih di Jakarta, insyaAllah dua hari lagi baru ke sana, karna tiket baru dipesan tuk 2 hari lagi’, jawabku…
‘maaf ya kak atas kondisi ini…saya merasa bersalah’
‘gapapa..oya, minta tolong dicarikan tempat penginapan sementara di bengkulu sebelum keberangkatan kak nantinya ke ipuh ya…terimakasih.assalamu’alaykum’
‘insyaAllah kak…wa’alaykumussalam'
Kenangan itu kembali merajut dalam fikiran ini seperti semacam potongan-potongan mozaik yang saling beradu dan berebut untuk dimunculkan...

Ardi adalah seorang pemuda yang kukenal melalui chatting di internet, yang kemudian memintaku menjadi kakaknya dan mengharap bimbingan dariku. Bagiku yang memang memiliki banyak adik angkat, hal seperti itu sudah sangat lumrah kulakukan dan tanpa fikir panjang kusetujui. Sama hal nya dengan yang lain, mereka berdiskusi tentang banyak hal denganku..
Bedanya, komunikasi menjadi sangat lancar dan menciptakan kedekatan emosional karena aku berada dikotanya untuk melakukan penelitian sekitar 4 bulan tentang Taman Nasional Kerinci Seblat, yang berjarak sekitar 225 km atau sekitar 4 jam perjalanan dari pusat kota ke arah utara.
Komunikasi itu menimbulkan bunga kasih yang tak seharusnya timbul dihatiku. Aku tak tahu apakah dia juga merasakan hal serupa. Tapi kucoba untuk memendamnya hingga ku kembali ke Padang dan menghilangkan semuanya. Ku mencoba tetap memperlakukannya sama dengan yang lain.. hingga akhirnya kejadian itu tak terelakkan.. rasa cinta itu membuncah seiring kudengar tentang pernikahannya dengan seorang perempuan yang menjemputku dulu di bandara megawati soekarnoputri.

Rasa kehilangan dan cemburu menerpaku… Ku panik dan menangis sejadi-jadinya menyesali kebodohanku yang tidak menyampaikan perasaan ini sejak awal. Sekarang semua sudah terlanjur. Sudah tak ada lagi harapan. Dia akan menikah. Kuhubungi ardi dan mulai membuat gara-gara dengan segala sandiwara yang tak masuk akal. Hingga akhirnya ku sampaikan seluruh rasa cinta yang kurasakan dan menyiksaku. Ku tulis surat dengan uraian air mata dan sesak di dada yang semakin tak tertahan…yah, surat yang masih kupegang hingga saat ini.
Ketika itu ardi memilih menjauh dan berkata ‘sebaiknya, kita tidak berkomunikasi dulu kak.. karna rasa sayang saya kepada kakak juga begitu besar sehingga saya takut akan menggoyahkan pendirian saya untuk melanjutkan penikahan ini. Saya khawatir dengan itu kak.. dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon maaf telah membuat kak menjadi seperti ini. Tapi saya yakin, suatu saat kita akan mensyukuri kondisi ini meskipun harus kita jalani dengan pahit…’

Aku syok dan stress hingga tak bisa makan.. kumuntahkan semua makanan yang ingin masuk kedalam tenggorokanku. Tergeletak berbulan-bulan tanpa semangat hidup hingga badanku yang sudah kurus semakin kurus dan lemah.. Sakit psikologis ini begitu menyiksaku…aku ditinggalkan pada saat seharusnya aku bisa meraihnya..

Dak..dak..dak..
‘KAK..!!!! apa yang terjadi denganmu kak!!...’
Tiba-tiba dari arah pintu depan rumahku, telah muncul adik-adikku angkatku, winda yang ketika masuk langsung berhamburan memelukku dan menangis melihat kondisi tubuhku, sedangkan lili hanya bisa berdiri dan melihat dengan tatapan haru, tak mampu berkata-kata, karna dialah yang paling mengerti dengan kondisi ku waktu itu. Hanya kepadanya ku ceritakan semua.. Ku lihat matanya berkaca-kaca..dan kemudian dia tersenyum sambil berkata lirih,
‘kak, kami sangat mencintaimu…tolong sembuhlah demi kami’

Ku tak mampu menahan airmata.. kupandangi sekeliling dan kutatap dalam-dalam setiap sorot mata yang memandangku haru. Didalam kamar yang berukuran tak lebih dari 3 x 3 meter ini, kurasakan cinta yang tak kusadari ternyata begitu besar..
Ku masih memiliki orang-orang yang benar-benar mencintaiku dan benar-benar tulus menyayangiku. Memperhatikan dan khawatir terhadap diriku…

Kucoba memakan bubur yang disuapkan kepadaku, sedikit demi sedikit, sambil tetap kupandangi mereka… Dalam hati ku berkata, aku masih punya mereka dan tak mau lagi membuat mereka bersedih karena ku… Aku harus berjuang demi mereka yang mencintaiku.
Kondisi tubuhku pulih setelah 1 bulan tapi belum psikisku secara utuh. Dan pada tanggal 27 mei 2007 kembali ku baca surat itu…………..berulang-ulang dengan hati teriris…kenapa ini harus terjadi????

Assalamu’alaykumussalam wr wb ardi...
Ba’da tahmid wa shalawat

Pakabar di hari ini? Di udah makan belum? Sehat kan? Udah minum obat belum? Jangan tidur larut malam ya, ntar hidungnya parah lagi... Jangan lupa lail ya..tilawahnya gimana? Dhuha nya? Shaum sunnahnya jalan ga? Ah, kak kangen mengucapkannya tuk ardi...
…………………………………………………..

Sekarang, 27 mei 2008
Ah, sudah lewat 2 tahun setelah kejadian itu.. dan setiap tahun pada tanggal yang sama, ku selalu membaca surat itu sambil memandang kosong langit senja pertanda matahari akan lenyap. Benar....Sekosong harapanku mendapatkannya.. ku tersenyum getir, bayangan itu tak jua kunjung hilang dari benakku.. Apakabarnya ya sekarang???

Tiba-tiba dari arah belakang, tangan yang kokoh merengkuh bahuku dengan penuh kehangatan dan selalu mencoba memberi kekuatan menyadarkanku dari lamunan… Ku berbalik, dan mendapati seorang lelaki tampan yang baru saja mengikatku dalam ikatan suci perkawinan, minggu lalu.
Lelaki yang berjanji akan menyayangiku dan mencintaiku dengan kasih sayangnya, dan lelaki yang akan mengobati luka hatiku. Lelaki yang sangat mirip dengan ardi, tetapi memiliki kelebihan yang jauh lebih baik darinya..

Allah betul-betul menggantinya dengan seseorang yang lebih baik, dari segala hal.. Dan itulah yang menyebabkan ku tak bisa membenci ardi, karna dia telah memberiku kesempatan untuk mendapatkan seseorang yang lebih baik darinya…Dan hal ini, meyakinkanku, bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya yang senantiasa menjaga dirinya.
Aku berjanji akan mencintai lelaki ini, dengan sepenuh jiwaku.. dan akan kutinggalkan masa lalu itu. Hidup ku tidak boleh berhenti sampai di sini.
Kebahagiaan ku tak boleh lagi ku gantungkan pada seorang manusia saja. Karna manusia itu tidak kekal, datang dan pergi silih berganti. Kebahagiaan ku akan ku gantungkan pada semua orang, agar aku tidak kehilangan lagi cahaya hidupku seperti 2tahun lalu. Kebahagiaan yang sempat raib, dan butuh waktu lama untuk mengumpulkannya kembali. Dan yang terpenting, aku akan menggantungkan kebahagiaanku kepada pencipta segala..Allah ku saja...

Setiap kita mempunyai potensi fujur dan takwa. Hanya saja setiap pengalaman akan menjadi pelajaran bagi orang yang berfikir. Bagaimana membentuk sikap ke depan, agar tak salah lagi melangkah. Yang menyangkut hati, memang sulit dilepaskan, sehingga tak jarang syetan bersemayam pada hati yang lemah. Tapi kelak akan ada waktu dimana semua itu terasa jauh. Maka bersabarlah…Itulah mengapa ‘lupa’ juga merupakan karunia Allah yang tak terkira. Mari kita saling menguatkan karma hidup tak berhenti sampai disni. Mohon ampun dan terus berdoa, karena iman yazid dan yanqus….

Kuserahkan surat itu kepada lelaki yang kucintai karena Allah ini dan tersenyum padanya. Meyakinkan padanya, bahwa ku akan memenuhi janjiku untuk membuang segala kenangan cinta di masa lalu dan hanya akan menjalani cinta yang halal saat ini dan untuk masa depanku dengannya. Lelaki yang begitu pengertian dan memberiku kesempatan untuk sejenak mengenang masa lalu itu ditempat kebanggaanku, tepi pantai yang indah ini… lelaki yang sabar untuk tidak memaksaku melupakannya dalam sesaat, tidak menuntutku harus segera mencintainya.

Kulihat dia membacanya sejenak dan tersenyum.. melipatnya baik-baik dan melempar jauh surat itu ke arah deburan ombak yang serta merta melahap surat itu. Hilang bersama kenangan cinta yang sempat membunuh kesadaranku sekian lama..
Terimakasih Allah, kau kirimkan mereka untukku…
Dua lelaki yang begitu mirip dan berharga dalam hidupku.. Satu membawa cinta dengan deritanya, yang satunya membawa cinta dengan berkahMu..amin..

Cinta bumi pada matahari begitu kekal
Tapi tidak matahari pada bumi
Kehangatannya memilih pada sisi mana dia memberi
Tapi tidak begitu dengan rembulan
Meskipun dia hanya tampak indah pada malam hari
Dan tidak pada semua malam
Dia selalu ada menemani bumi dan jaraknya begitu dekat
Dan kehadirannya selalu mempesona bumi
Begitulah cinta rembulan pada bumi
Dan bumi akan merasa tentram bersama rembulan


1 comments:

Republik Gaptek said...

asslamualaikum Kak

Ingat Kak!...Jangan sakit...jangan lemah..Bangkit dan tetaplah tersenyum...Alla Pasti akan menggantinya