engkau adalah cermin bagiku


katanya temen plus buku yang kebetulan secara tidak sengaja kebaca, atau mungkin dari sobekan kertas koran pembungkus gorengan yang dibuang setelah sekilas ngeliat tulisan bijak yang bertuliskan "cermin kita berada pada temen-temen deket kita"...
jika kita pengen liat bagaimana diri kita, liatlah siapa saja temen deket alias sohib kita...

memang tidak lah salah dengan kalimat bijak itu..klo salah berarti blum bijak namanya..^__^
karna aku sendiri merasakan penilaian itu memang tidak salah..bagaimana kita berteman, begitu orang lain akan berteman dengan kita...



Sudah sunatullahnya, semua orang ingin dihargai dan dihormati, dihargai, dicintai...secara naluriah, tidak ada yang ingin dibenci..

aku pernah mendengar keluhan seorang akhwat tentang kegusarannya dengan gangguan yang membuatnya tak nyaman..

"Kak, kenapa sih selalu ada yang ganggu aku kak?? dan yang ganggu itu sering tak bener...."
"emang gangguan kayak apa sih???"
"yah bilang sayang...suka...cinta...kayak gitulah.." ucapnya dengan nada memelas.
Aku tersenyum..
"tidak ada seseorang pun yang akan memulai berkata yang seperti itu kepada kita, jika kita tidak pernah membuka peluang..." kataku
".....apapun kejadiannya, selalulah wanita yang menjadi tumpuan awal kesalahan. Kita lihat perkosaan, kejahilan, dan lainnya...wanita awal masalah. Begitu juga dengan ini, jika kita tidak membuka peluang dengan itu semua dengan meladeni setiap interaksi tak penting..membiarkan lawan jenis merasa nyaman dengan keberadaan kita, meski itu ammah sekalipun...maka berarti kita yang dengan tanpa sadar membuat mereka memunculkan rasa sayang dan cinta yang tidak semestinya....dan akhirnya mengungkapkan. Dan tidak dipungkiri, terkadang dengan interaksi yang ada kita sedikit banyak juga merasakan hal yang sama...."

terdiam...dan tertunduk...
kemudian berkata "........iya sih kak"

esoknya dan esoknya, muncul pertanyaan senada dari teman, adik liqo'an, sahabat atau akhwat yang sekedar bertemu sebentar tapi berjiwa qodhoyaan...

Aku jadi interosfeksi diri...
Apakah ini bentuk teguran Allah padaku??Kenapa begitu sering kalimat tanya bernada serupa muncul dan dialamatkan kepadaku????
Kucoba terpekur ditempat persemedian, ditepi pantai, disore nan indah..
angin pantai yang semilir membawa ketenangan batin bagiku..dengan deburan ombak yang saling berkejaran dan beradu, menimbulkan riak yang indah dan berirama...
hamparan permadani yang berwarna biru, warna yang paling kusukai, dan berendakan coklat susu, juga warna kesukaanku.....membuatku merasa kerdil dan kecil..tempat muhasabah yang sangat kunikmati .....aku suka pantai dan suasananya

kucoba mereview peristiwa itu....
"bercerminlah pada orang sekelilingmu...kau akan mendapati bagian dirimu ada pada mereka

aku menangis...
Ya Allah, apakah aku sudah melanggar ayat Mu Ya, Allah....
sungguh besar laknat disisi Allah bagi orang yang tidak berbuat apa-apa yang dia ucapkan

Allah...ampuni aku...

0 comments: